Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perizinanan Online (SIMPONIE) Di Kota Tanggerang Selatan


BAB I

PENDAHULUAN

      1.1.      Latar Belakang
            Dalam suatu negara untuk menjalankan kehidupan masyarakat yang baik dibutuhkan hukum yang mana hukum tersebut mengatur segala bentuk tindakan agar sesuai dengan apa yang dicita-citakan bersama yaitu kesejahteraan. Dalam perspektif administrasi sejahtera yaitu terlepas dari segala macam gangguan yang bersifat administratif seperti halnya pengurusan perizinan. Namun dewasa ini masih sering dijumpai masalah – masalah seperti lamanya proses perizinan karena banyaknya pintu yang harus diketuk, kurangnya sosialisasi atau informasi terkait prosedur pengurusan perizinan, hingga integritas oknum ASN yang perlu di pertanyakan.
            Namun dengan majunya teknologi informasi pemerintah memiliki referensi dalam pemecahan masalah tersebut, melalui peraturan presiden republik Indonesia Tahun 2008 tentang pelaksanaan e-government di instansi pemerintah pusat dan daerah, untuk memaksimalkan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, presiden menginstruksikan agar menggunakan sistem yang berbasis elektronik atau online untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi dalam penyelenggaraan pelayanan, serta e-goverment dapat pula menjadi sumber informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah maupun masyarakat secara cepat akurat dan aman. Oleh  sebab  itu,  dibutuhkan suatu sistem informasi yang selain dapat melakukan semua pengolahan data untuk fungsi  manajemen  dalam  pengambilan keputusan.
            Sistem informasi manajemen menurut Gordon B.Davis. dalam buku sistem manajemen informasi perspektif organisasi merupakan sistem manusia atau mesin yang terpadukan untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Selain dapat meningkatkan aksesibilitas dalam informasi SIM juga dapat menjadi sebuah teknik dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategs.
            Melihat peluang ini pemerintah kota tanggerang selatan meluncurkan aplikasi berbasis sistem informasi manajemen bernama SIMPONIE (Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online) pada bulan Juni 2017, aplikasi ini merupakan pembaharuan aplikasi sebelumnya yang hanya memiliki dua macam izin saja, aplikasi ini dapat melayani 17 izin serta menampilkan informasi seputar perizinan. selain mempermudah masyarakat maupun pemerintah dalam mengakses informasi dari aplikasi ini diharapkan dapat memangkas jalur birokrasi agar memperkecil pungli yang ada.
            Aplikasi ini masih tergolong baru maka dari itu ini mengusung judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online (Simponie) Di Kota Tanggerang Selatan” untuk membuktikan sejauh mana Kota Tangsel menerapkan SIM dalam aplikasi SIMPONIE.
                   1.2.      Identifikasi Masalah
            Berdasarkan permasalahan yang ada sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, maka permasalahan yang akan diungkapkan melalui penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a.       Sistem birokrasi kota tangsel dapat dikatakan panjang dan berbelit
b.      Kurangnya sosialisasi dan penginformasian terkait prosedur pelayanan
                    1.3.       Batasan Masalah
            Penelitian ini terbatas meneliti penerapan sistem informasi manajemen menurut teori Burt Scanland dan J. Bernard Eys pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online (SIMPONIE) Kota Tanggerang Selatan.
                    1.4.      Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah:
a.       Bagai mana alur perizinan dari sistem SIMPONIE ?
b.      Sejauh mana Pemkot Tangsel menerapkan SIM pada Aplikasi SIMPONIE ?
                     1.5.      Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk :
a.       Mengetahui alur perizinan dari sistem SIMPONIE
b.      Mengetahui Sejauh mana Pemkot Tangsel menerapkan SIM pada Aplikasi SIMPONIE
                      1.6.      Fokus Penelitian
            Fokus penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Burt Scanland dan J. Bernard Eys menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.

                      1.7.      Manfaat Penelitian
a.      Manfaat Teoretis
            Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini digunakan untuk menerapkan teor Burt Scanland dan J. Bernard Eys dengan indikator melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi
b.      Manfaat Praktis
            Untuk memberikan wawasan terhadap pembaca maupun penulis terkait alur proses perizinan melalui aplikasi SIMPONIE dan analisis terkait penerapan SIM pada aplikasi SIMPONIE



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR


2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Sistem

·         Ludwig von Bertallanffy

Sistem adalah sekumpulan interaksi antara unsur yang berada dalam kondisi yang sama. Misalnya dalam bidang produksi dimana semua elemen saling bekerjasama agar bisa menghasilkan barang berkualitas dengan jumlah yang cukup banyak. Elemen yang ada disini banyak macamnya, berupa karyawan, mesin produksi, dan juga manejemen kerja. Jika tidak bisa bekerja dengan baik, maka tujuan tidak akan dicapai dengan sempurna.

·         Prajudi

bahwa pengertian sistem lebih menitikberatkan pada prosedur yang sudah direncanakan dengan mengikuti pola-pola tertentu. Dalam hal ini pola dibuat agar bisa menggerakkan suatu fungsi agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa perencanaan yang matang, maka hasil kerja tidak akan maksimal.

·         W.J.S Poerwadarminta

W.J.S. Poerwadarminta juga sependapat mengenai pengertian sistem menurut para ahli diatas. Hanya saja Poerwadarminta lebih memperkenalkan istilah ini pada alat-alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tentunya ini tidak salah, karena definisi dari istilah ini sangat bergantung pada bidang. Jika dipakai pada alat, maka sistem berkaitan dengan sekumpulan elemen yang ada di peralatan tersebut yang berfungsi sebagai penggerak agar bekerja dengan baik.

·         L. James Havery

Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.

·         C.W. Churchman

Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan dengan selaras dan harmonis untuk melaksanakan seperangkat pada tujuan.



·         Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler

Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari yang terkecil, jika suatu bagian/sub bagian terganggu, maka bagian yang lainnya ikut merasakan ketergangguan tersebut.

2.1.2        Pengertian Informasi

·         The Liang Gie
Menurut Drs, The Liang Gie, informasi dapat didefinisikan sebagai keterangan, rangkaian perkataan, kalimat, gambar, atau tanda tulis lainnya yang mengandung pengertian, buah pikir, pengetahuan atau semacamnya. Sehingga pemimpin organisasi dapat menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat berdasarkan kenyataan yang ada.
·         Abdul Kadir, McFadden, dkk
Menurut Abdul Kadir dan Mc Fadden, informasi merupakan data yang telah diproses. Pemrosesan data tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga data yang telah diproses tersebut dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menerima dan menggunakannya.
·         Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono juga mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses, namun pemrosesan tersebut dilakukan untuk suatu tujuan tertentu. Selanjutnya  Anton M. Moeliono juga menyatakan bahwa informasi merupakan keterangan, kabar berita, pemberitahuan, penerangan, atau bahan nyata lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan kajian analisis untuk mengambil kesimpulan atau keputusan tertentu.
·         Barry E. Cushing
Dalam buku Accounting Information System and Business Organization, Barry E. Cushing menyatakan bahwa infromasi merupakan suatu hal yang menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data. Hasil pengolahan data tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat atau berguna bagi penerimanya.
·         Gordon B. Davis
Gordon B. Davis juga menyatakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah. Pengolahan tersebut dilakukan agat data tersebut menjadi bentuk yang memiliki arti dan bermanfaat bagi penerimanya, baik untuk pengambilan keputusan di masa ini atau di masa depan.
·         Jogianto HM.
Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi Jogianto mengemukakan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah kedalam bentuk yang lebih berarti, berguna atau bermanfaat bagi orang yang menerimanya. Hasil pengolahan data tersebut menggambarkan kejadian (event) yang nyata (fact) yang dapat digunakan untuk membuat atau mengambil keputusan.

2.1.3        Pengertian Manajemen

·         Koontz dan Cyril O’donnel

Manajemen adalah usaha untuk mencapai/menggapai tujuan tertentu melalui kegiatan/usaha orang lain.

·         R.Terry

Manajemen adalah suatu proses unik dan khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, serta penggerakan dan pengendalian yang dilakukan guna menentukan arah serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui pemanfaatan SDMserta sumber daya lain.

·         Lawrence A.Appley

Manajemen adalah seni untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh orang lain/usaha orang lain.

·         Oey Liang Lee

Manajemen adalah ilmu dan seni perencaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan terhadap SDM guna mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan.

·         James A.F.Stoner

Manajemen adalah suatu proses perencaan, pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.
·         Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni, karena untuk melakukan/menyelesaikan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh orang lain membutuhkan keterampilan tertentu.

2.1.4        Pengertian Sistem Informasi Manajemen

·         O’Brien
O’Brien mengatakan bahwa sistem informasi merupakan suatu kombinasi dari setiap unit yang dikelola oleh user atau manusia, hardware (perangkat keras komputer), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan juga database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang suatu organisasi. Jadi, pada dasarnya, sistem informasi memang harus memiliki elemen – elemen tersebut aga dapat berguna dan juga bekerja dengan optimal.
·         John Nash & Robert (1988)
Nash dan Robert (dalam Sudaya) mengatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari user atau orang, teknologi, media, prosedur, dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan atau memperoleh jalur komunikasi, memproses tipe transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian internal di dalam suatu organisasi.
·         Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
Leitch & Davis juga mengemukakan pendapat mereka mengenai sistem informasi. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdapat di dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, kegiatan manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan memberikan hasilnya dalam bentuk laporan bagi pihak – pihak luar.
·         Gordon B. Davis (1991)
Davis (1991) mengatakan bahwa suatu sistem informasi adalah sebuah sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Dengan begitu, mka abisa disimplkan bahwa suatu sistem informasi memilki alur tertentu, mulai dari input hingga menjadi output yang bermanfaat.
·         Stair & Reynolds (2010)
Tokoh lainnya, yaitu Stair & Reynolds (2010) mengatakan bahwa sistem informasi merupakan suatu perangkat elemen atau komponen yang saling terkait satu sama lain, yang dapat mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan juga menyebarkan data dan juga informasi, serta mampu untuk memberikan feedback untuk memenuhi tujuan suatu organisasi.
·          Burt Scanland dan J. Bernard Eys

 menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.

2.2     Kerangka Berfikir
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen (management information system). Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem informasi manajemen turut mengalami perkembangan juga, yang semula sistem informasi manajemen berbasis komputer berkembang menjadi sistem informasi manajemen berbasis web. Salah satu contohnya salahsatunya  pengimplementasiannya ke dalam bidang pelayanan yaitu Sistem Informasi Manajemen perizinan online (SIMPONIE) DI Kota Tangerang Selatan. Implementasi sistem ini merupakan salah satu tindakan yang dilakukan dari pihak pemerintah daerah kota Tangerang Selatan untuk menciptakan pelayanan di bidang administrasi khususnya dalam hal perizinan yang lebih efektif dan efisien dari sebelumnya, yang dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat mengenai proses pengurusan perizinan yang terlalu terbelit-belit.

Burt Scanland dan J. Bernard Eys menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal melaporkan, menggolongkan, dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.
Dalam teori Burt Scanland dan J. Bernard Eys, terdapat 3 (tiga) indikator dalam sistem informasi manajemen, yaitu hal melaporkan informasi, menggolongkan informasi, dan menyebarkan informasi. Diharapkan dengan menggunakan teori ini dapat Membantu pihak pemerintah daerah kota Tangerang Selatan untuk menciptakan pelayanan di bidang administrasi khususnya dalam hal perizinan yang lebih efektif dan efisien lagi.





BAB III

METODE PENELITIAN


3.1       Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah Kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Waktu pelaksanaan ini dimulai dari bulan November

3.2       Metode Penelitian dan Pendekatannya

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatannya adalah kualitatif

3.3       Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan adalah :
a.       Wawancara
b.      Observasi
c.       Dokumentasi
Dokumentasi yang di telaah pada penelitian ini berupa peraturan pemerintah mengenai SOP tentang sistem informasi dan aplikasi. Untuk mempelajari dokumen yang diperlukan harus berkaitan dengan latar belakang penelitian sebagai sumber penafsiran.

3.4       Teknik Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, dalam penelitian ini diperuntukkan bagi informan yang memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang penerapan sistem informasi manajemen di Kota Tangerang Selatan. Oleh sebab itu informan dalam penelitian ini adalah Kepala Pemerintah Kota Tangerang selatan dan kepala atau anggota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

3.5       Teknik Analisis dan Uji Keabsahan Data

3.5.1    Teknik Analisis

Teknik Analisis Data
1. Reduksi data
2. Penyajian Data
Penyajian ini dilakukan dengan cara disusun dari
sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari
informan.
3. Penarikan Kesimpulan/ verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan untuk
mendeskripsi tentang sistem informasi manajemen di Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan si penerima pelayanan yaitu masyarakat.

3.5.2    Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini dari hasil observasi, wawancara dengan para informan akan dibandingkan dengan data data hasil pengamatan dan hasil analisis dari pendapat wawancara antara pimpinan dan dinas terkait dan si penerima pelayanan atau masyarakat.


BAB IV

DESKRIPSI FOKUS PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA

4.1       Deskripsi Lokus Penelitian

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan bediri pada awal tahun 2017. Sebelum menjadi DISKOMINFO sebelumnya masih tergabung dengan Dinas Perhubungan dan masih Dinas perhubungan dan informatika.

Visi :   Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas , Berkualitas dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi.
Misi :  Mengembangkan Sumberdaya manusia yang handal dan berdaya
Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional.
Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan.
Mengembangkan Ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi

Tugas Pokok dan Fungsi DISKOMINFO
Tugas  :
Membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintah Bidang Komunikasi,
Bidang Informatika, Bidang Persandian dan Bidang Statistik

Fungsi DISKOMINFO :
1.      Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi, Komunikasi dan Kehumasan, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi, Komunikasi dan Persandian, dan Bidang Smart City, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
2.      Perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran bidang Pengelolaan Informasi, Komunikasi dan kehumasan, Bidang Pengelolaan Teknologi Infornasi, Komunikasi dan Persandian, dan Bidang Smart City, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
3.      Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian, Pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pegawai di lingkup dinas.
4.      Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bidang Pengelolaan Informasi, Komunikasi dan Kehumasan, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi, Komunikasi dan Persandian, dan Bidang Smart City, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
5.      Pelaksanaan opini dan data informasi public.
6.      Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pengintegrasian dan pemeliharaan system aplikasi
7.      Pelaksanaan penyediaan sarana, prasarana dan pemeliharaan infrastruktur jaringan teknologi informasi komunikasi.
8.      Pelaksanaan penyelenggaraan persandian.
9.      Pelaksanaan pengembangan Smart City pada Pemerintah Daerah.
10.  Pelaksanaan penyelenggaraan pusat data dan layanan pengadaan secara elektronik.
11.  Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi dilingkup dinas.

4.2       Hasil Penelitian

Untuk mengetahui bagaimanan implementasi sistem informasi manajemen izin online (SIMPONIE) di Dinas Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) kota Tangerang Selatan dapat diketahui melalui teori Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut Burt Scanland dan J.Bernard Eys yang terdiri dari Dari menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal Hal melaporkan informasi, Menggolongkan informasi, Menyebarkan informasi hasil pengolahan seperti berikut :

4.2.1 Melaporkan Informasi

Sistem Informasi yang terdapat dalam SIMPONIE di dalam tampilan pemohon data ada Penjelasan Perizinan, Persyratan, Jangka Waktu, Pelaksanaan Jangka Waktu, Proses izin ditahapan pertahap. Fitur-fitur yang terdapat dalam SIMPONIE ada fitur Simulasi Perhitungan IMB, ada fitur tentang Persyaratan. Di dalam pelaporan perizinan SIMPONIE masih ada beberapa kendala yang muncul seperti dari sisi User, sudah aman  hanya saja ada kendala seperti update aplikasi karna permintaan dari kondisi teknis, dari sisi Pemohon hanya bikin username melalui NIK dan KK saja karna sekarang pembuatan user id tidak harus mengisi nama dan alamat tetapi hanya memasukan NIK KTP dan NIK KK.

4.2.2 Menggolongkan Informasi

Informasi yang terdapat dalam SIMPONIE hanya berupa perizinan saja seperti jumlah izin, nama izin, masa berlaku izin, dasar hukum izin. Dalam tahapan perizinan SIMPONIE dari standar operasional prosedur ada beberapa jenis izin yang berbeda-beda, contohnya IMB jadi sipemohon melakukan pembuatan user dan password dari situ pemohon melakukan di SIMPONIE dengan menguji 5 tahap yaitu, tahap pemohon, data pemohon, data perusahaan, data formulir teknisnya dan sampai akhir itu upload persyaratan, jadi apa saja persyaratannya yang diupload oleh sipemohon, terkait Standar Oprasional Prosedur yang dicantumkan dalam aplikasi, lalu petugas teknis melakukan verifikasi secara persyaratan oleh lokasi pelayanan untuk dilakukan penjadwalan kelapangan bila itu kelapangan, dan penetapan itu untuk menetapkan Surat Keputusan nya terbit, layak diterbitkan apa tidak. SIMPONIE ada integrasi dengan instansi lain seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait data kependudukannya, si pemohon tidak perlu lagi mengisi nama dan alamat namun hanya masukan NIK KTP dan NIK KK saja karna sudah terintegrasi dengan DUKCAPIL dan BAPENDA tentang pajak Retribusi IMB dengan Bank BJB.

4.2.3 Menyebarkan Informasi

Melakukan sosialisasi SIMPONIE kepada masyarakat ada di PTSP dengan cara media cetak, media online,. PTSP pun sudah mensosialisasikan tingkat Kecamatan dan Kelurahan, tinggal Kecamatan dan Kelurahan yang memperdalam mensosialisasikan kepada masyarkat. Berbagai Media Sosial yang dipakai berperan cukup penting dalam mensosialisasikan kepada masyarakat seperti Instagram, Twitter, dan Youtube. PTSP berperan penting dalam menyuluhkan masyarakat, pendaftaran mandiri dilakukan PTSP agar masyarakat mau dan mengerti dalam aplikasi elektronik.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1       Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka kesimpulannya ialah :
1.      Sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat merasakan kepuasan dari sistem informasi manajemen perizinan online (SIMPONIE) ini, apalagi di era digital saat ini yang semua sudah diberi kemudahan dengan sebuah gadget saja urusan masyarakat dapat terpenuhi.
2.      Pemerintah Kota Tangerang Selatan membaca perkembangan zaman dan teknologi dan membuat program atau sistem guna memberi solusi atas berbelitnya masyarakat dalam pengadministrasian atau dokumen-dokumen khususnya dalam perizinan.

5.2       Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan di atas maka sarannya ialah :
1.      Pemerintah Kota Tangerang Selatan khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika selalu memberi sosialisasi kepada masyarakat dan dijelaskan secara rinci cara penggunaanya.



LAMPIRAN


1.      Surat Izin Penelitian
2.      Pedoman Wawancara dan Transkip
Judul                     : Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online (SIMPONIE) Di Kota Tangerang Selatan
Narasumber           : H.Syaiful Bahri

Burt Scanland dan J.Bernard Eys menyatakan bahwa SIM merupakan suatu sistem formal mengenai hal :
1.      Hal melaporkan informasi
2.      Menggolongkan informasi
3.      Menyebarkan informasi
A.    Pedoman Wawancara
1)      Melaporkan Informasi

a.       Bagaimana sistem informasi yang terdapat dalam SIMPONIE ?
b.      Bagaimana sistem informasi yang terdapat dalam SIMPONIE ?
c.       Kendala seperti apa yang muncul dalam pelaporan perizinan dalam SIMPONIE ?

2)      Menggolongkan Informasi

a.       Informasi apa saja yang terdapat dalam SIMPONIE ?

b.      Apasaja tahapan dalam mengurus perizinan dalam SIMPONIE ?
c.       Apakah ada integrasi dengan instansi lain yang terkait dalam SIMPONIE ?

3)      Menyebarkan Informasi

a.       Bagaimana sosialisasi SIMPONIE kepada masyarakat ?
b.      Menurut anda, bagaimana mensosialisasikan SIMPONIE yang benar pada masyarakat ? khususnya kepada masyarakat yang kurang mengerti dalam implementasinnya ?
c.       Apakah sosial media berperan penting dalam sosialisasi SIMPONIE ?
d.      Bagaimana sikap antisipasi bagi masyarakat yang tidak mengerti dalam aplikasi elektronik




B.     Transkrip Wawancara


1)      Melaporkan Informasi

a.       Di dalam ini terdapat tampilan izin permohonan seperti, deskripsi penjelasan, persyaratan, jangka waktu, pelaksanaan jangka waktu dan proses tahapannya.

b.      Ada fitur disport perizinan, fitur simulasi perhitungan IMB dan ada fitur tentang persyaratan.

c.       Ada dua kendala yaitu dari sisi user dan pemohon, khusunya dari sisi pemohon ini paling besar karena harus buka username melalui NIK dan KK saja, sekarang pembuatan user ID tidak harus mengisi nama dan alamat tetapi masukan NIK dan KK.

2)      Menggolongkan Informasi

a.       Kalau SIMPONIE ini hanya perizinan saja, jadi di aplikasi ini informasi itu jumlah izin, nama izin, masa berlaku izin, dasar hukum izin, itu semua diinformasikan.

b.      Berdasarkan SOP ada beberapa jenis yang berbeda karaternya. Contoh IMB jd sipemohon melakukan pembuatan user dan password dari situ dia melakukan pendaftaran di SIMPONIE dengan menguji 5 tahap yaitu, hambatan atau kendala pelaksana adalah sering mengalami upgrade dari PTSP. Tahapannya dimulai dari tahap pemohon, data pemohon, data perusahaan, data teknisnya sampai akhir itu upload persyaratan. Jadi sipemohon itu apa saja persyaratannya, nanti disitu terkait dari SOP yang dicantumkan dalam aplikasi, petugas teknis melakukan proses itu by upload lalu tenaga teknis PTSP melakukan verifikasi secara persyaratan oleh lokasi pelayanan. Nanti ada lagi penetapan untuk surat keputusannya terbit ini layak diterbitkan atau tidak dan akan disetujui oleh pimpinan dan perlu dapat izin sesudah diterbitkan yang dilakukan melalui pos pengiriman.

c.       Ada, seperti Dukcapil.


3)      Menyebarkan Informasi

a.       Sosialisasinnya di PTSP, biasanya media cetak dan online.

b.      PTSP sudah melakukan sosialisasi tingkat kecamatan dan kelurahan tinggal tingkat kecamatan yang meneruskan ke masyarakat untuk berperan turun ke lapangan.

c.       Cukup, SIMPONIE menggunakan social media seperti instagram, twitter dll.

d.      Untuk antisipasi bukan dikami tapi ada di PTSP. Itu yang dilakukan PTSP adalah melakukan yang namanya pendaftaran mandiri yang dibuka di loket PTSP yang disediakan komputerm tapi bukan petugas PTSP yang melakukan pendaftaran melainkan sipemohon yang melakukan pendaftaran didampingi petugas PTSP.


3.      SOP Tentang sistem dan aplikasi

Komentar

Postingan Populer